
About Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili
https://id.wikipedia.org/wiki/Abul_Hasan_Asy-Syadzili
Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili (bahasa Arab: أبو الحسن الشاذلي) (lahir Ghumarah, Maroko, 1197 - wafat Humaitsara, Mesir, 1258) adalah pendiri Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia. Ia dipercayai oleh para pengikutnya sebagai salah seorang keturunan Nabi Muhammad, yang lahir di desa Ghumarah, dekat kota Sabtah, daerah Maghreb (sekarang termasuk wilayah Maroko, Afrika Utara) pada tahun 593 H/1197 M.
Namanya lengkapnya adalah Abul Hasan Asy-Syadzili Al-Hasani.[1] Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili adalah pendiri Tarekat Syadziliyah. Nasab atau garis keturunan Abul Hasan Asy-Syadzili bersambung sampai dengan Rasulullah SAW.
Berikut ini nasab Abu Hasan Asy-Syadzili: Abul Hasan, bin Abdullah Abdul Jabbar, bin Tamim, bin Hurmuz, bin Hatim, bin Qushay, bin Yusuf, bin Yusya', bin Ward, bin Baththal, bin Ahmad, bin Muhammad, bin Isa, bin Muhammad, bin Hasan, bin Ali bin Abi Thalib suami Fatimah binti Rasulullah SAW[1]
Sebagian besar sumber yang berbicara tentang sejarah Asy-Syadzili sepakat bahwa dia lahir di negeri Maghreb pada tahun 593 H (1197 M), di sebuah desa yang bernama Ghumarah, dekat kota Sabtah (sekarang kota Ceuta, eksklave Spanyol di Afrika Utara). Dia tumbuh di desa ini. Dia menghafal Al-Quran Al-Karim dan mulai mempelajari ilmu syariat. Kemudian dia pergi ke kota Tunis ketika masih sangat muda. Dia tinggal di sebuah desa yang bernama Syadzilah. Oleh karena itu, dia dinisbatkan kepada desa tersebut meskipun dia tidak berasal dari sana, sebagaimana dikatakan oleh penulis al-Qamus. Ada juga yang mengatakan bahwa dia dinisbatkan kepada desa tersebut karena dia tekun beribadah di sana.
Asy-Syadzili berkulit sawo matang, berbadan kurus, perawakannya tinggi, pipinya tipis, jari-jari kedua tangannya panjang, dan lidahnya fasih serta perkataannya baik.[1] Dia tidak terlalu membatasi diri dalam makan dan minum. Dia selalu mengenakan pakaian yang indah setiap kali memasuki masjid. Dia tidak pernah terlihat memakai baju-baju bertambalan sebagaimana yang dipakai oleh sebagian sufi, bahkan selalu mengenakan pakaian bagus. Dia menyukai kuda, memelihara, dan menungganginya. Dia selalu menasihatkan untuk bersikap moderat.
Ref: Ibn Abi al-Qasim al_Humairi: "Jejak-jejak Wali Allah", halaman 2-4. Penerbit ERLANGGA, 2009 ISBN (13)978-979-033-319-2
http://www.najapedia.com/2015/04/biografi-syekh-abu-hasan-asy-syadz...
Syadzialyah adalah nama sebuah desa di benua afrika, nama ini kemudian menjadi afiliasi syekh abu hasan asy syadzili. Beliau pernah bermukim di iskandariyah sekitar tahun 656 H, beliau wafat dalam perjalanan haji dan di makamkan di padang idzab mesir, sebuah padang pasir yang berair asin ,lalu menjadi tawar sebab karamah syekh abu hasan as syadzili.
Biografi syekh abu hasan asy syadziliSyekh abu hasan as syadzili mendalami thoriqoh dan ilmu hakikat setelah matang dalam ilmu fikih , beliau tidak pernah terkalahkan setiap kali berdebat dengan ulama ulama ahli fikih pada masa itu. Dalam mempelajari ilmu hakikat,syekh abu hasan asy syadzili berguru kepada syekh abdus salam ibnu masyisy yang di kenal sebagai wali qutub..Akhirnya , syekh abu hasan asy syadzili meneruskan qtuthbiyah nya dan menjadi pimpinan para wali.
Syekh abu hasan asy syadzili mendirikan thoriqoh syadziliyah yang di ikuti oleh jutaan umat islam di seluruh dunia hingga saat ini. Selain itu, syekh abu hasan asy syadzili memilki beberapa amalan hizib yang sangat masyhur di kalangan umat islam. Di antaranya adalah hizbul bahr. Konon , hizib ini beliau terima langsung dari Rosulullah SAW . Syekh abu hasan asy syadzili pernah melakukan riyadhah selama 80 hari tidak makan, di sertahi dzikir dan sholawat yang tanpa henti. Saat itu beliau merasa tujuannya untuk whusul kepada Allah SWT telah tercapai . lalu, datanglah seorang perempuan , dia keluar dari gua dengan wajah yang sangat menawan dan bercahaya. Dia menghampiri beliau dan berkata ” sungguh sangat sial , lapar selama 80 hari saja sudah merasa berhasil, sedangkan aku udah enam bulan lamanya belum pernah merasakn makanan sedikitpun.
Baca juga; imam sanusi sang teolog sunni
Suatu ketika saat syekh abu hasan asy syadzili berkelana, beliau berkata dalam hati “ ya ALLAH , kapankah aku bisa menjadi hamba MU yang bersyukur?” kemudian terdengarlah suara, “kalau engkau sudah mengerti dan merasa bahwa yang di beri nikmat hanya engkau saja” beliau berkata lagi “bagimana aku bia begitu, padahal engkau sudah memberi nikmat kepada para nabi, ulama dan para raja?” kmudian terdengarlah suara lagi “ jika tidak ada nabi, engkau tidak akan mendapatkan petunjuk. Jika tidak adaa ulama engku tidak akan tahu bagaiman caranya beribadah. Jika tidak ada raja engkau tidak akan merasa aman. Itu semua adalah nikmat dari ku yang aku berikan hanya untuk mu
Syekh abu hasan asy syadzili pernah berkhalwat (menyendiri) dalam sebuah gua agar bisa whusul kepada Allah SWT ,lalu beliau berkata dalam hatinya, bahwa besok hatinya kan terbuka. Kemudian datanglah seorang waliyullah “ bagaimana mungkin orang yang berkata besok hatinya akan terbuka bisa menjadi wali. Kenapa engkau beribadah bukan karena Allah SWT ( hanya ingin menuruti nafsu menjadi wali)” kata wali itu. Setelah itu beliau sadar dan faham dari mana datangnya orang tadi. Segera saja beliau bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT
Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili's Timeline
1197 |
1197
|
Morocco
|
|
1258 |
1258
Age 61
|
Egypt
|